FAKTOR MANUSIAWI DAN KESELAMATAN KERJA
DI BIDANG KEBAKAN
A. Kecenderungan
Untuk Celaka
Suatu
kecelakan kerja dapat terjadi karena kecenderungan faktor-faktor berikut ini :
1.
Kesalahan lingkungan tempat kerja, seperti adanya
susunan tata ruang yang
membahayakan
2.
Perlengkapan dan material yang membahayakan, seperti
material kasar dan tajam, konstruksi kurang sempurna
3. Penggunaan
peralatan yang tidak berpengalaman secara sempurna
4. Penggunaan
bahan yang berbahaya seperti bahaya racun atau bahan yang
merusak organ tubuh
5. Manusianya
sendiri, seperti sifat, mental, pengetahuan dan keterampilan serta
sikap
yang tidak menunjang
Kemungkinan-kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja ini digambarkan ukurannya
seperti dibawah ini:
• Lingkungan
• Kesalahan
manusia
• Tindakan/kondisi
tidak aman
• Kecelakaan
dan gangguan kesehatan
• Luka,sakit,
kerusakan alat dan bahan
B. Statistik
Tentang Faktor Manusiawi dan Sebab Kecelakaan
1. Statistik
Tentang Faktor Manusiawi
a.
Statistik
kecelakaan akibat kerja meliputi kecelakaan yang dikarenakan atau menjalankan
pekerjaan yang berakibat fatal hingga berujung kematian akibat kecelakaan
kerja.
b.
Statistik
kecelakaan industri dapat pula mencakup kecelakaan yang dialami tenaga kerja
selama dalam perjalanan atau perusahaan
c.
Pengumpulan
statistik sangat berguna bagi usaha pencegahan kecelakaan
d.
Perhitungan
angka kecelakaan
2. Sebab
Kecelakaan
Berbagai sebab kecelakaan dapat diklasifikasikan sebagai (1) kelalaian,
(2) kurang pengetahuan,(3)
kesengajaan.
a.
Kelalaian
Kelalaian merupakan penyebab terbanyak
peristiwa kebakaran. Contoh dari kelalaian ini misalnya: lupa mematikan kompor,
merokok di tempat yang tidak semestinya, menempatkan bahan bakar tidak pada
tempatnya, mengganti alat pengaman dengan spesifikasi yang tidak tepat dan lain
sebagainya.
b.
Kurang
Pengetahuan
Kurang pengetahuan tentang pencegahan kebakaran
merupakan salah satu penyebab kebakaran yang tidak boleh diabaikan. Contoh dari
kekurang pengetahuan ini misalnya tidak mengerti akan jenis bahan bakar yang
mudah menyala, tidak mengerti tanda-tanda bahaya kebakaran, tidak mengerti
proses terjadinya api dan lain sebagainya.
c.
Kesengajaan
Kebakaran bisa juga disebabkan oleh
kesengajaan misalnya karena unsur sabotase, penghilangan jejak, mengharap
pengganti dari asuransi dan lain sebagainya.
C. Faktor
Manusiawi dan Pencegahan Kecelakaan
Sebenarnya upaya pencegahan kecelakaan dapat
dilakukan dengan sederhana yaitu
dengan
menghilangkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Akan tetapi, kenyataan
yang dihadapi di lapangan tidak semudah seperti yang dibayangkan. Karena ini
berkaitan dengan perubahan budaya dan perilaku. Banyak faktor yang menghambat,
seperti kurangnya pengetahuan dan kesadaran pekerja, kurangnya sarana dan
prasarana, belum adanya budaya tentang K3, komitmen dari pihak manajemen yang
kurang dan lain-lain.
Oleh karena itulah banyak berkembang pendekatan-pendekatan yang membahas
tentang
pencegahan
kecelakaan. Beberapa pendekatan yang disampaikan oleh para ahli antara lain:
1.
PendekatanEnergi
Sesuai
denga konsep energy, bahwa kecelakaan bermula dari sumber energy. Oleh karena
itu, pendekatan pencegahan kecelakaan dapat dilakukan pada 3 titik sumber
terjadinya kecelakaan yaitu pada sumbernya, sepanjang aliran energy dan pada
penerima.
2.
Pendekatan
pada sumber bahaya
Salah
satu contoh pengendalian pada sumber bahaya misalnya memakai peredam suara pada
mesin, mengganti mesin dengan mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya
3.
Pendekatan
di sepanjang aliran energy
Pendekatan
berikutnya adalah di sepanjang aliran energy. Misalnya untuk mengurangi kebisingan dengan jalan memasang dinding
kedap suara atau memindahkan area kerja.
4.
Pendekatan
pada penerima
Pendekatan
pada penerima misalnya, untuk mengurangi kebisingan dengan menggunakan alat
penutup telinga.
5.
Pendekatan
Manusia
Data
menyebutkan bahwa sebanyak 85% kecelakaan kerja pada
manusia
disebabkan oleh unsafe action. Oleh karena itu pendekatan pencegahan kecelakaan
dari sisi manusia adalah dengan menghilangkan atau unsafe action dengan jalan:
a.
Pembinaan
dan pelatihan
b.
Promosi
K3 dan kampanye K3
c.
Pembinaan
perilaku aman
d.
Pengawasan
dan inspeksi K3
e.
Audit
K3
f.
Komunikasi
K3
g.
Pengembangan
prosedur kerja aman
6.
PendekatanTeknis
Pendekatan
teknis menyangkut kondisi fisik, peralatan, lingkungan kerja maupun proses
produksi. Pendekatan teknis untuk mencegah kecelakaan misalnya:
i.
Pembuatan
rancang bangun yang sesuai dengan standard dan ketentuan yang berlaku.
ii.
Memasang
system pengamanan pada alat kerja atau instalasi untuk mencegah kecelakaan
dalam pengoperasian alat, misalnya tutup pengaman mesin, system inter lock,
system alarm, dan sebagainya
7.
PendekatanAdministratif
Pendekatan
secara administratif dapat dilakukan dengan cara:
a)
Penyediaan
alat keselamatan kerja
b)
Mengatur
pola kerja
c)
Membuat
Standar Operating Procedure pengoperasian mesin
d)
Pengaturan
waktu dan jam kerja untuk menghindari kelelahan pekerja
8. PendekatanManajemenUpaya
pencegahan kecelakaan dari sisi manajemen antara lain:
I.
Menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
II.
Mengembangkan
organisasi K3
III.
Mengembangkan
komitmen dan kepemimpinan K3, khususnya untuk manajemen tingkat atas