Selasa, 14 November 2017

MOTODE PENELITIAN KUANTITATIF

PENDAHULUAN
1.       Hakikat Ilmu Pengetahuan
Terdapat dua (2) sumber utama bagaimana seseorang memiliki ilmu pengetahuan, yaitu secara:
a.       Eksperiental Reality (ER)
Yaitu sumber pengetahuan yang kita dapatkan dengan cara mengaminya sendiri.
b.      Agreement Reality (AR)
Yaitu sumber pengetahuan yang didasarkan pada kesepakatan-kesepakatan antara diri kita pribadi dengan orang lain. Misalnya seperti informasi dari orang lain, tradisi, serta kebiasaan
             Berikut cara seseorang memperoleh pengetahuan yang ada yaitu:
a.       Secara tidak ilmiah
b.      Secara ilmiah
Perbedaan diantara keduanya yaitu cara yang tidak ilmiah adalah cara yang mudah dilakukan serta cepat didapat. Dengan cara tersebut pengetahuan didapat secara cepat dan mudah, namun cara tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu:
1.       Pengetahuan yang didapat cenderung tidak akurat dan bersifat terbatas.
2.       Pengetahuan yang didapat cenderung untuk digeneralisasikan ke tingkatan yang lebih umum, tanpa melalui sebuah proses yang dapat dipertanggungjawabkan
3.       Pengetahuan yang didapat dimungkinkan sebagai sebuah hasil rekayasa demi kepentingan mempertahankan “kebenaran” pengetahuan yang ada
4.       Pengetahuan  yang didapat sulit dibebaskan dari kepentingan subjektif
5.       Pengetahuan yang didapat masih memberikan ruang bagi nuansa mistik yang secara rasional dan logika sullit untuk dipertanggungjawabkan, dan akhirnya pengetahuan yang didapat secara tidak ilmiah ini cenderung untuk mengambil jalan pintas tanpa memerhatikan proses bagaimana munculnya pengetahuan tersebut.
Untuk mengatasi berbagai kelemahan yang muncul dengan cara yang tidak ilmiah,
dikembangkan sebuah cara yang  ilmiah lahir untuk mengatasi kelemahan yang ada pada cara yang tidak ilmiah. Perbedaan lainnya antara cara tidak ilmiah dan cara ilmiah adalah pada isi dari pengetahuan tersebut dan proses bagaiman kita memperoleh pengetahuan tersebut.
Jika pada cara yang tidak ilmiah lebih menekankan pada isi daripada proses, maka sebaliknya dengan cara ilmiah, cara ini justru menekankan pada proses bagaimana pengetahuan itu didapat daripada isi pengetahuan itu sendiri.
2.  Etika Penelitian
Berikut adalah beberapa aspek yang ada dalam etika penelitian:
1.       Scientific misconduct
Yaitu dalam etika ini, seorang peneliti tidak boleh melakukan penipuan dalam melakukan sebuah penelitian. Misalnya seperti melakukan research fraud yaitu pemalsuan data penelitian atau melakukan plagiarism yaitu mencontek hasil penelitian orang lain.
2.       Terkait dengan subjek penelitian
Etika penelitian juga mengatur mengenai perlindungan terhadap partisipan dan pertanggungjawaban peneliti terhadap subjek penelitian dalam bentuk informed consent.


3.       Dalam upaya mencapai informed consent
Etika penelitian juga mengatur tentang adanya anonimitas dan kerahasiaan. Agar subjek penelitian mau diteliti, peneliti dapat saja menjanjikan bahwa identitas subjek penelitian akan dirahasiakan.
4.       Etika penelitian juga mengatur hubungan antara peneliti dengan sponsor.
Tidak sedikit penelitian yang dilakukan dengan menggunakan sponsor. Dalam etika penelitian diatur bahwa peneliti harus bebas dari kepentingan subjektif sponsor penelitian.
     
PENDEKATAN PENELITIAN KUANTITATIF
A.      Asumsi Dasar Pendekatan Kuantitatif
Terdapat dua pendekatan yang memengaruhi proses penelitian, mulai dari merumuskan permasalahan hingga mengambil kesimpulan. Neuman menambahkan satu pendekatan lagi, yakni pendekatan critical. Setiap pendekatan memiliki asumsi dasar yang berbeda. Asumsi dasar yang ada didalam pendekatan kuantitatif bertolak belakang dengan asumsi dasar yang dikembangkan di dalam pendekatan kualitatif. Asumsi dasar inilah yang memengaruhi pada perbedaan dari cara pandang peneliti terhadap sebuah fenomena dan juga proses penelitian secara keseluruhan.

Pendekatan kuantitatif dinamakan positivist, sedangkan pendekatan kualitatif dinamakan pendekatan interpretif. Selain pendekatan kuantitatif, kita juga menggunakan kuantitatif dalam kontek mode kuantitatif, dan data kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif dan kualitatif dilihat dari berbagai asumsi yang ada:

Asumsi Dasar
Kuantitatif
Kualitatif
Ontologi (hakikat dasar gejala sosial)
-Real
-Berpola
-Dibuat melalui definisi
-Hasil makna dan interpretasi
Hakikat dasar manusia
-Rasional
-Diatur oleh hukum universal
-Memberi makna
-Bebas
Epistomologi (hakikat dasar ilmu pengetahuan)
-kaitann ilmu dengan nilai
-kaitan ilmu dengan akal sehat
-Metodologi
-bebas nilai
-objektif
-ilmu adalah cara terbaik memperoleh pengetahuan
-deduktif
-nomotetik
-tidak bebas nilai
-subjektif
-akal sehat adalah teori orang awam yang perlu dipahami
-induktif
-idiografik
Aksiologi
Menemukan hukum universal, mencari penjelasan
Menemukan arti pemahaman



JENIS – JENIS PENELITIAN

A.      Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Manfaat penelitian
·         Penelitian murni
Penelitian ini merupakan penelitian yang manfaatnya dirasakan untuk waktu yang lama
·         Penelitian terapan
Penelitian yang manfaatnya dapat segera dirasakan oleh berbagai kalangan

B.      Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan Penelitian
·         Penelitian Eksploratif
Penelitian ini dilakukan untuk menggali suatu gejala yang relatif masih baru
·         Penelitian Deskriptif
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebh detail mengenai suatu gejala atau fenomena.
·         Penelitian Eksplanatif
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi

C.      Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Dimensi Waktu
·         Penelitian cross-sectional
Penelitian ini penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu
·         Penelitian Longitudinal
Penelitian jenis ini dilakukan antarwaktu.

D.      Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data
·         Penelitian Survei
Peneltian ini merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian.
·         Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dapat dilakukan didalam alam terbuka dan juga diruang tertutup
·         Analisis Isi
Penelitian ini dilakukan bukan kepada orang, tetapi lebih kepada simbol, gambar, film, dan sebagainya
·         Penelitian Lapangan
Penelitian ini bisa dimulai dengan perumusan permasalahan yang tidak terlalu baku.
·         Analisis Wacana
Penelitian ini serupa dengan analisis wacana, hanya saja bukan frekuensi tampilan dari topik tertentu yang dipilih dalam material yang sudah ditentukan, tetapi lebih jauh mengaitkan topik tersebut pada setting atau kondisi yang muncul bersamaan atau melatarbelakangi topik tersebut.
·         Perbandingan Sejarah
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data dan menjelaskan aspek-aspek kehidupan sosial yang terjadi di masa lalu


DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada


Senin, 23 Januari 2017

TUGAS IPAL

Presentasi Tugas IPAL bentuk Power Point (ppt) dan Makalah (pdf)


https://drive.google.com/drive/folders/0B3VyX6SkAVrGZWV1SkNESzdSNHc


Fahmi Shidiq 22415380

2IC01